Kamis, 03 Februari 2011

ENDAHULUAN


  1. DASAR TEORI
Fungi adalah makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya, tidak berpembuluh, tidak berklorofil dan bereproduksi dengan spora. Fungi berasal dari kata fungus=mashroom=cendawan. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk (Muzayyinah.2009. Hal: 81).
Kebanyakan orang mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi. Meskipun seringkali yan dimaksud adalah penampilan luarnya yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenali fungi disebabkan karena adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (Muzayyinah dan Nurmiati.2008. Petunjuk Praktikum KKC. Surakarta : UNS Press).
Bagian dari fungi yang mudah dikenali adalah bagian sporofitnya. Sporofit adalah fase tumbuhan yang menghasilkan spora. Sebelum fungi menghasilkan spora, terlebih dahulu fungi membentuk badan penghasil spora, seperti sporangium (berupa bola), askus (berupa kantong yang dibentuk di ujung hifa, biasanya mengandung 4-8 spora), basidium (sel panjang dan menggelembung), atau konidiofor juga sporangiola (sporangium kecil umumny berisi 3 spora). Sebenarnya fungi tidak saja langsung merupakan saprofit, tetapi ada fase sebelumnya yang tidak mudah dikenali orang awam adalah fase gametofit. Fase vegetatifnya ada pula yang serupa plasma (lendir) yan hidup bebas disebut fase plasmodium.
Fungi merupakan tumbuhan thallus yang tidak berklorofil, hidup di sampah, kayu lapuk, atau makanan basi yang kelembabannya cukup. Fungi yang hidup di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk di dalam sel-sel khusus (askus), jadi merupakan endospora, ada yang di luar basidium dan disebut eksospora. Fungi berkembang biak secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :isogami, anisogami, oogami, gametangiogami (perkawinan dua gametangium yang berlainan jenis kelmainnya) dan somatogami (perkawinan dua sel thallus yang tidak mengalami diferensiasi). Sedangkan perbanyakan secara aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa juga dengan konidium. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terputus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi.
Beberapa jenis jamur dapat mengubah sel-sel tertentu menjadi alat-alat untuk mengatasi kala yang buruk, yang disebut telespora, klamidospora, atau gemma. Dapat juga berupa sekumpulan benang-benang miselium yang berupa badan seperti umbi, dinamakan sklerotium (G. Tjitrosoepomo.1989. Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta : UGM Press. Hal : 97-98).
Dahulu fungi dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena memiliki perbedaan dengan tumbuhan tingkat tinggi. Yang membedakan antara fungi dengan tumbuhan tingkat tinggi yaitu:
  1. Fungi bukan autotrof seperti tumbuhan melainkan heterotrof sehingga lebih dekat ke hewan. Fungi mencerna makanannya di luar tubuh (eksternal).
  2. Sel-sel fungi berdinding sel yang tersusun dari kitin.
  3. Berkembang biak aseksual dengan spora.
Fungi memperoleh makanan dengan menyerap zat organik dari lingkunganya. Berdasarkan cara memperoleh makanannya, fungi mempunyai sifat sebagai berikut:
  • Saprofit
  • Parasit
  • Mutualisme
Fungi hidup pada lingkungan yang beragam namun sebagian besar jamur hidup di tempat yang lembab. Habitat fungi berada di darat (terestrial) dan di tempat lembab. Meskipun demikian fungi juga dapat hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau di air tawar. Fungi juga dapat hidup di lingkungan yang asam.
Fungi diklasifikasikan menjadi 6 divisi:
  • Myxomycota (jamur lendir)
  • Oomycota
  • Zygomycota (fungi zigotik)
  • Ascomycota (fungi kantong)
  • Basidiomycota (fungi payung)
  • Deuteromycota (fungi imperfecti)
(Muzayyinah. 2009. Hal : 83).
  1. Divisi Myxomycota
Divisi ini dahulunya terdapat dalam kelas Myxomycetes. Myxomycota sering disebut sebagai kapan lendir atau jamur lendir. Sering dijumpai di permukaan tanah atau batang pohon yan lapuk, meskipun dapat juga ditemui di padang rumput kebun, dan habitat lainnya. Struktur somatiknya berupa plasmodium, yaitu suatu struktur multinukleat yang tidak mempunyai dinding yang nyata. Struktur ini dapat menelan partikel-partikel kecil seperti bakteri, khamir, spora. Plasmodium ini sulit ditemukan dan ketika akan berupah menjadi tubuh buah, plasmodium akan berpindah ke daerah yang lebih kering dan terbuka. Tubuh buah Myxomycota bermacam-macam yaitu aetalium, sporangium, dan plasmodiokarp (Muzayyinah. 2009. Hal : 83-84).
Kelas Myxomycota terbagi menjadi dua subkelas atas dasar ada tidaknya capitalium, yaitu suatu jaringan yang terdiri dari benang-benang yang melekat pada dinding kotak spora.
Reproduksi seksual pada Myxomycota pada umumnya adalah sebagai berikut :


(Muzayyinah. 2009.Hal : 88-89).


  1. Divisi Oomycota
Termasuk di dalamnya adalah cendawan yang mempunyai spora berflagel (zoospore). Jumlah flagella adalah satu atau dua. Satu flagel anterior berupa tinksel dan satu flagel posterior berupa cemeti. Pada cendawa nyang primitive, sporangiumnya masih berupa bentuk hifanya, sedangkan pada cendawan yang lebih modern sporangiumnya telah dapat dibedakan dari hifanya (Muzayyinah. 2009. Hal : 89).
Miseliumnya terdiri dari hifa-hifa tidak bersekat, bercabang dan mengandung banyak inti, sebagian hidup di darat dan sebagian lagi hidup di air. Cara hidup saprofit atau parasit. Pembiakan secara seksual dengan oogami.sedangkan pembiakan secara aseksul dengan zoospore yang memiliki bentuk buah per, satu atau dua bulu cambuk pada ujungnya (G. Tjitrosoepomo. 1989. Hal : 107-108).
Oomycota terbagi menjadi 6 kelas. 4 kelas di antaranya yaitu :
    1. Chytridiomycetes
Mempunyai ciri khusus adanya sel-sel gerak (zoospore) yang masing-masing dilengkapi dengan whiplash tunggal yang terletak di belakang. Bentuk yang paling sederhana adalah bersel satu sedangkan yang lebih kompleks sudah memiliki miselium. Contoh, Synchytrium psophocarpi.
    1. Plasmodiophoromycetes
Merupakan endoparasit obligat intraseluler. Fase somatic berupa plasmodium yang tumbuh di sel inang. Plasmodium kecil dapat bermigrasi dari sel ke sel dan dapat berkembang biak danterbai menjadi segmen- segmen yang berkembang menjadi zoosporangium. Contoh, Plasmodiophora brassicae.
    1. Peronosporamycetes
Habitat aquatic dan terestial. Yang hidup terestial kebanyakan menyebabkan penyakit pada tanaman yang menyerang pangkal batang berbagai macam bibit. Contoh, Phytium sp.
    1. Saprolegnimycetes
Dikenal sebagai kapang air yang sebagian besar terdapat dalam air bersih, meskipun beberapa spesies adalah penghuni tanah. Contoh, Saprolegnia ferax.


  1. Divisi Zygomycota (fungi zigotik)
Anggotanya terdiri atas cendawan yang hidup sebagai saprofit, dengan miselium bercabang banyak, sebagian tidak bersekat, tetapi untuk golongan tertentu telah memperlihatkan sekat-sekat. Dinding sel terdiri atas kitin. Pembiakan aseksual dengan spora yang dikenal dengan istilah sporangiospora. Spora dibentuk dalam sporangium di ujung hifa yang menjulang ke atas. Sementara pembiakan seksual dengan gametangium multinukleat yang berbentuk sama. Contoh spesiesnya adalah Mucor musedo, Chlamydomucor oryzae, Rhizopus orizae (G. Tjitrosoepomo. Hal : 111-112).


  1. Divisi Ascomycota
Merupakan kelompok cendawa ntingkat tinggi dengan struktur yang lebih rumit daripad kelas cendawan sebelumnya. Struktur somatic Ascomycetes bervariasi ada yang bersel satu seperti pada ordo Laboulbeniales. Ada yang bersel satu sepeti halnya khamir, atau miseliumnya dilengkapi dengan sekat seperti pada kebanyakan ascomycetes (Muzayyinah. 2009. Hal : 100-101).
Dinamakan Ascomycetes karena sporanya terbentuk dalam kantong sporangium yang disebut ascus. Dalam sel askus terdapat 4 akrospora atau keliptannya. Bentuk ascus dapat berupa bola, gada, atau hialin.
Reproduksi aseksual dengan cara budding, fussi, fragmentasi, oidia, konidia, dan chlamydospores. Sementara reproduksi seksual dengan cara isogami. Pada divisi ini plasmogami tidak diikuti karyogamy. Askus merupakan hasil pembuahan seksual, di mana ada 2 inti yang sesuai hingga terjadi zygopora yang diploid. Contoh spesiesnya, A. Pycnidium.


  1. Divisi Basidiomycetes
Merupakan cendawan tingkat tinggi. Spora yang dibentuk disebut basidiospora, yang merupakan bentuk khusus dari basidio. Basidiospora terbentuk dalam basidium di bagian luar dan biasanya berjumlah empat. Basidiospora merupakan hasil dari reproduksi seksual yang terjadi dari plasmogami, karyogami dan meiosis.
Basidimycetes memiliki cirri khusus berupa hifa septet yang kadang kal dilengkapi dengan sambungan pita,membentuk basidiospora pada basidium. Bentuk tubuh buahnya disebut basidiocarp yang berbentuk kertas kulit, dan berdaging juga dapat menyerupai kayu dan gabus. Miselium tersebar luas dan tidak tampak.
Contoh spesies, Pleurotus sp, Auricularia auricula.
  1. Divisi Deutromycetes
Deutromycetes meliputi cendawa nyang sekarang hanya dikenal konidiumnya saja, tetapi askus atau basidium belum pernah terdapat. Contoh : Aspergilllus dan Penicillium (G. Tjitrosoepomo. 1989. Hal : 169).


Peranan fungi dalam kehidupan manusia meliputi :
  1. Pengurai dalam ekosistem


  1. Berperan dalam pembuatan makanan
Contoh : Aspergillus oryzae
  1. Dapat sebagai bahan makanan
Contoh : Pleurotus sp


  1. TUJUAN
  1. Mengenal beberapa contoh fungi yang tergolong dalam kelas Zygomycetes.
  2. Mengenal beberapa contoh fungi yang termasuk dalam kelas Basidiomycetes.
  3. Mengenal beberapa contoh fungi yang termasuk dalam Ascomycetes.
  4. Mengklasifikasikan dan mendreskipsikan masing-masing spesies (Volvariella olvaceae, Neurospora sitophila, Ryzoid oryzaae, mucor mucedo).
  5. Rhhizopus oryzae